Apa itu kurban? Bagaimana cara Berkurban?

Kurban (dalam bahasa Arab: قربان, dibaca 'Qurban') artinya adalah “mendekatkan diri”. Dalam Islam, kurban juga dikenal dengan istilah 'Udhhiyah' atau 'Dhahiyyah', yang secara harfiah berarti hewan yang disembelih. Ibadah kurban adalah salah satu bentuk pengabdian seorang Muslim kepada Allah, dengan menyembelih hewan ternak sebagai bentuk ketaatan dan cinta kepada-Nya. Ibadah ini dilaksanakan setiap tanggal 10 Zulhijah (hari raya Iduladha), dan bisa juga pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah (hari Tasyrik)

Latar belakang sejarah

Dalam Al-Qur’an, Allah menceritakan dua kisah penting tentang kurban. Yang pertama adalah kisah Habil dan Qabil, yaitu dua anak Nabi Adam. Yang kedua adalah kisah Nabi Ibrahim yang diminta untuk menyembelih anaknya, Ismail, sebagai bukti ketaatan.
Habil dan Qabil

Diceritakan dalam Al-Qur’an bahwa Habil dan Qabil mempersembahkan kurban kepada Allah. Kurban Habil diterima karena ia ikhlas dan bertakwa, sedangkan kurban Qabil ditolak karena niatnya tidak benar. Qabil marah dan membunuh saudaranya.

“Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Maidah: 27)

Kisah ini mengajarkan bahwa kurban bukan soal besar atau kecilnya hewan yang disembelih, tapi soal keikhlasan hati dalam memberi.

Ibrahim dan Ismail

Nabi Ibrahim mendapatkan mimpi dari Allah untuk menyembelih anaknya, Ismail. Tanpa ragu, Ismail patuh. Dan ketika penyembelihan akan dilakukan, Allah menggantinya dengan seekor domba.

"Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu... dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (QS. Ash-Saffat: 102–107)

Kisah ini adalah simbol puncak keikhlasan dan ketaatan. Sebuah cinta kepada Allah yang tak tertandingi. Hari ini, kita mengenangnya dengan menyembelih hewan kurban dan membagikannya kepada yang membutuhkan.

 DALIL

Al-Qur’an mengajarkan kita untuk tidak hanya mendirikan salat, tetapi juga berkurban:

"Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah.” (QS. Al-Kausar: 2)

Rasulullah SAW juga bersabda:

“Siapa yang mampu berkurban namun tidak melakukannya, maka janganlah ia mendekati tempat salat kami.”
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Bahkan, setiap helai rambut hewan kurban punya nilai di sisi Allah:

“Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan... dan setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Mayoritas ulama menyatakan bahwa kurban hukumnya sunnah muakkadah (sangat dianjurkan), terutama bagi yang mampu. Ini bukan kewajiban, tapi panggilan hati. Hanya Imam Abu Hanifah yang berpendapat bahwa kurban itu wajib.

Tapi pikirkanlah,  jika kita mampu beli kopi seharga Rp 50.000 setiap hari, atau gadget jutaan rupiah, mengapa kita tidak menyisihkan sebagian untuk kurban yang hanya setahun sekali? Sebuah tindakan kecil dari kita, bisa jadi senyum besar bagi banyak keluarga di luar sana.

Kurban Bukan Cuma Tradisi, Tapi Aksi Nyata untuk Sesama

Setiap tahun, Idul Adha datang membawa pesan tentang keikhlasan, pengorbanan, dan kepedulian. Tapi bagi generasi milenial, kurban bukan sekadar ritual tahunan. Ini adalah momen untuk ambil peran dalam perubahan sosial yang nyata.
Kurban yang Berdampak Nyata

Di tengah hiruk pikuk kota seperti Jabodetabek, mudah sekali terlewatkan makna mendalam dari kurban. Padahal, di luar sana masih banyak saudara kita yang jarang atau bahkan belum pernah merasakan daging segar. Lewat kurban di Dompet Yatim dan Dhuafa, kamu bisa memastikan daging kurbanmu sampai ke tangan mereka yang benar-benar membutuhkan: anak-anak yatim, kaum dhuafa, masyarakat di daerah terpencil, dan mereka yang jarang tersentuh bantuan.

Kurban Kini Gak Ribet

Gak sempat ke pasar hewan? Tenang. Kurban bareng Dompet Yatim dan Dhuafa bisa dilakukan secara online, transparan, dan aman. Kamu cukup klik, transfer, dan kurbanmu siap dikirimkan ke lokasi-lokasi pelosok yang membutuhkan. Semua proses penyembelihan dilakukan sesuai syariat, serta kamu pun bisa hadir di lokasi penyembelihan atau pun request video proses penyembelihan hewan kurbanmu dan laporan distribusinya akan kamu terima dengan jelas.
Milenial Peduli, Milenial Beraksi
Kamu yang aktif di media sosial, punya kesadaran lingkungan, dan ingin hidup dengan makna kurban bisa jadi bentuk nyata dari gaya hidup peduli. Ini bukan cuma tentang menyembelih hewan, tapi menyambung harapan, memberi rasa bahagia, dan menebar kebaikan.

Ayo, wujudkan kepedulianmu!
Berkurban sekarang lebih mudah, cukup lewat HP dan niat yang tulus.
Klik [di sini] untuk berkurban bersama Dompet Yatim dan Dhuafa.
Bisa lewat HP, bisa dari rumah, bisa jadi amal jariyahmu.

Karena setiap helai bulu itu bernilai, dan setiap daging yang kamu kirimkan bisa jadi doa panjang dari mereka yang terbantu.