SEJUTA KEBAIKAN UNTUK PALESTINA

TanggalDisini

Satu bulan sudah peperangan Palestina dan Israel berlangsung, mengakibatkan ribuan korban jiwa, yang bahkan menurut WHO jumlah rata-rata anak menjadi korban sebanyak 160 orang per harinya.

Bahkan juru bicara WHO Christian Lindmeier kepada wartawan di Jenewa, mengatakan "Tingkat kematian dan penderitaan sulit diperkirakan."

Sekilas Laporan Jubir Kementerian Kesehatan Palestina, dampak agresi militer penjajah israel selama 31 hari telah memakan korban warga sipil di Jalur Gaza sebanyak 10.020 orang gugur (diantaranya 4.140 anak-anak dan 2.641 perempuan) dan sekitar 25.408 orang mengalami luka-luka. Kini sekitar setengah dari perumahan di wilayah tersebut, dan sebagian besar wilayah pesisir telah tertutup debu puing berwarna abu-abu.

Kerusakan Masjid di Gaza

Melihat hal tersebut kami, Yayasan DOMYADHU (Dompet Yatim dan Dhuafa), langsung berupaya untuk meringankan beban masyarakat di Gaza dengan menyelenggarakan penggalangan dana “Sejuta Kebaikan untuk Palestina”. Penggalangan dana tersebut bekerja sama dengan Khadijatee Foundation yang di Fasilitasi oleh Institute Fundrasing Indonesia. Dimana kami telah menyerahkan bantuan awal pada hari Senin tanggal 13 November 2023.

Selain banyaknya masyarakat yang menjadi korban, beberapa waktu lalu kita juga mendengar bahwa mereka kesulitan untuk mendapatkan akses air bersih, listrik, ataupun bahan bakar. Mengingat bahwa kebutuhan di Gaza terus berubah seiring perkembangan perang, maka penyaluran yang akan diberikan kepada masyarakat sipil akan disesuaikan dengan kebutuhan di lokasi kejadian.

Kerusakan Masjid di Gaza

“Sekarang orang tidak hanya sekedar mencari roti. Ia mencari air," ujar Direktur badan tersebut Thomas White, dilansir dari AP & internasional.republika, Ahad (5/11/2023).

Kerusakan Masjid di Gaza

Melansir dari UNRWA, rata-rata masyarakat Gaza bertahan hidup hanya dengan dua potong roti dalam sehari di setiap harinya. Semua itu juga jika mereka mendapatkan roti dari pasokan toko roti, tak jarang mereka menahan perihnya lapar.

Sahabat baik, kebutuhan mereka mungkin terlihat ringan, tapi yang ringan itu pun sangat sulit mereka dapatkan. Entah dari mana lagi mereka mendapatkan uluran tangan jika bukan dari saudara seiman. Mari doakan yang terbaik bagi mereka dan berikan bantuan terbaikmu meskipun itu terlihat sedikit.